Teknologi laser Airborne berhasil mengungkap keberadaan kota tua yang
terkubur ratusan tahun di Kamboja. Jaringan jalan raya dan kanal yang
ditemukan menghubungkan kota itu dengan kompleks candi Angkor Wat di
Kamboja yang terkenal.
Penemuan itu diumumkan Senin malam dalam sebuah makalah yang dirilis dalam jurnal Proceeding of National Academy of Sciences. Pencitraan laser mengungkapkan lansekap perkotaan yang berusia lebih dari 1.200 tahun.
Laser
udara menghasilkan peta rinci dari kota itu, termasuk jalan dan
kuil-kuil yang belum ditemukan sebelumnya, tersembunyi di bawah vegetasi
yang lebat di puncak gunung Phnom Kulen di provinsi Siem Reap. Itu
adalah kota yang hilang dari Mahendraparvata.
"Apa yang kita
miliki sekarang dengan alat ini sungguh menakjubkan, tiba-tiba, gambaran
langsung dari seluruh kota yang orang-orang tidak tahu sebelumnya,
tersaji," kata arkeolog University of Sydney, Damian Evans pada The Age
dalam sebuah wawancara video dari Kamboja. "Jadi, bukannya semacam
proses bertahap yang sangat panjang. Tiba-tiba saja Anda harus
berteriak, 'eureka!' saat melihat data di layar pertama kalinya dan kota kuno ini sangat jelas di depan Anda."
Teknologi
laser, yang dikenal sebagai Lidar, bekerja dengan menembakkan pulsa
laser dari pesawat terbang ke tanah dan mengukur jarak untuk menciptakan
peta tiga dimensi dari daerah itu secara rinci. Ini adalah alat yang
berguna bagi arkeolog karena laser dapat menembus vegetasi padat dan
menutupi petak tanah yang jauh lebih cepat dari yang bisa dianalisis
dengan cara biasa.
Para peneliti berteori peradaban di Mahendraparvata akhirnya runtuh karena deforestasi. Akibatnya, sistem kanal dan waduk rusak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar